Threading alis adalah metode penghilangan rambut halus yang menggunakan benang khusus untuk mencabut bulu dari akar. Teknik ini populer karena hasilnya yang rapi, tahan lama, dan minim iritasi dibandingkan dengan mencukur atau waxing. Artikel ini akan membahas manfaat threading alis, prosedur yang benar, serta tips agar tetap aman.
Threading alis adalah teknik menghilangkan rambut dengan cara melilitkan benang katun pada jari-jari tangan, kemudian menggerakkannya untuk mencabut bulu hingga ke akarnya. Teknik ini berasal dari Timur Tengah dan Asia Selatan dan telah menjadi metode populer di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Threading alis memiliki beberapa manfaat yang membuatnya menjadi pilihan utama bagi banyak orang. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Dibandingkan dengan mencukur atau waxing, threading mampu membentuk alis dengan lebih rapi dan presisi karena benang hanya menarik rambut tertentu tanpa menyentuh kulit.
Threading tidak melibatkan bahan kimia atau panas seperti waxing, sehingga lebih aman bagi mereka yang memiliki kulit sensitif. Selain itu, metode ini tidak menimbulkan luka seperti yang sering terjadi saat mencukur.
Karena rambut dicabut dari akarnya, pertumbuhan bulu baru cenderung lebih lama dibandingkan dengan mencukur. Umumnya, hasil threading bisa bertahan selama 4-5 minggu.
Berbeda dengan mencukur yang dapat menyebabkan hiperpigmentasi atau kulit menghitam akibat gesekan pisau cukur, threading tidak meninggalkan efek samping ini.
Threading juga bisa digunakan di area wajah lainnya, seperti dagu dan atas bibir, untuk menghilangkan rambut halus tanpa merusak lapisan kulit.
Threading alis harus dilakukan dengan hati-hati agar mendapatkan hasil terbaik. Berikut adalah langkah-langkah umumnya:
Meski threading alis relatif aman, beberapa efek samping berikut mungkin terjadi:
Setelah threading, kulit bisa mengalami kemerahan dan sedikit iritasi. Ini adalah reaksi normal yang biasanya akan mereda dalam beberapa jam.
Jika rambut tidak tercabut dengan sempurna, ada kemungkinan bulu tumbuh ke dalam yang bisa menyebabkan benjolan kecil atau iritasi.
Jika benang yang digunakan tidak steril, bakteri bisa masuk ke pori-pori dan menyebabkan infeksi.
Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap bahan benang atau tekanan yang diberikan pada kulit saat threading.
Agar threading alis tetap aman dan nyaman, berikut beberapa tips yang bisa diikuti:
Pastikan threading dilakukan di tempat yang bersih dan menggunakan alat yang steril.
Jangan menggunakan benang bekas untuk menghindari risiko infeksi.
Jangan langsung menggunakan makeup atau krim berbahan keras di area alis setelah threading untuk mencegah iritasi.
Oleskan gel lidah buaya atau pelembap ringan untuk menenangkan kulit setelah threading.
Jika kulit sedang mengalami iritasi, luka, atau jerawat parah, sebaiknya hindari threading agar tidak memperparah kondisi kulit.
Threading alis adalah metode penghilangan rambut yang efektif, aman, dan lebih tahan lama dibandingkan mencukur atau waxing. Dengan teknik yang tepat dan perawatan yang baik, threading bisa membantu membentuk alis yang rapi tanpa risiko iritasi berlebihan. Pastikan untuk memilih tempat threading yang bersih dan profesional serta melakukan perawatan kulit setelahnya agar mendapatkan hasil terbaik.
Baca Juga: Suntik Botox: Manfaat, Efek Samping, dan Hal yang Perlu Diketahui